Contoh dari Retell Text
Is Smoking Good for Us?
Before we
are going to smoke, it is better to look at the facts. About 50 thousands
people die every year in Britain as direct result of smoking. This is seven
times as many as die in road accidents. Nearly a quarter of smokers die because
of diseases caused by smoking.
Ninety
percent of lung cancers are caused by smoking. If we smoke five cigarettes a
day, we are six times more likely to die of lung cancer than a non smoker. If
we smoke twenty cigarettes a day, the risk is nineteen times greater. Ninety
five percent of people who suffer of bronchitis are people who are smoking.
Smokers are two and half times more likely to die of heart disease than non
smokers.
Additionally,
children of smoker are more likely to develop bronchitis and pneumonia. In one
hour in smoky room, non smoker breathes as much as substance causing cancer as
if he had smoked fifteen cigarettes.
Smoking is
really good for tobacco companies because they do make much money from smoking
habit. Smoking, however is not good for health both the smokers themselves and
every body else.
Apakan Merokok Baik Untuk Kita?
Sebelum kita akan merokok, lebih baik untuk melihat
kenyataannya. Sekitar 50 ribu orang meninggal setiap tahun di Inggris sebagai
akibat langsung dari merokok. Angka tersebut tujuh kali lebih banyak dari pada
meninggal akibat kecelakan di jalan raya. Hampir seperempat dari perokok
meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Sembilan puluh persen dari kanker paru-paru disebabkan
oleh kebiasaan merokok. Jika kita merokok lima batang sehari, kita enam kali
lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker paru-paru dibandingkan non perokok.
Jika kita merokok dua puluh batang sehari, risikonya sembilan belas kali lebih
besar. Sembilan puluh lima persen orang yang menderita bronkitis adalah
orang-orang yang merokok. Perokok dua setengah kali lebih mungkin untuk
meninggal karena penyakit jantung dibandingkan non perokok.
Selain itu, anak dari perokok lebih mungkin untuk
mengembangkan bronkitis dan pneumonia. Dalam satu jam di ruangan berasap, non
perokok menghirup zat penyebab kanker seolah-olah ia telah merokok lima belas
batang rokok.
Merokok benar-benar baik bagi perusahaan tembakau karena
mereka menghasilkan banyak uang dari kebiasaan merokok. Namun kebiasaan merokok
tidak baik bagi kesehatan perokok itu sendiri dan orang lain.
The Unhealthy
Fast Food
Fast food, nowadays, is considered as a normal eating
venture. People are not just eating out on special occasions or weekends
anymore. It means that all the time they mostly eat fast foods. However is fast
food good for health?
Fast food has its popularity in the 1940’s. Within a few
years, fast-food operations popped up everywhere. With the compelling rise in
fast-food restaurants since the 1940’s, oddly it started the rise in obesity
and cancer during that same time period.
Fast food is highly processed with a wide array of
additives. To ensure fast food’s low cost, the fast food products are made with
highly-processed ingredients to give it shelf-life, to hold consistency, and to
enhance flavor. Fast food is altered from its original healthy form.
It is not the calories in fast food which damage health
and waistline. It is the chemical additives such as aspartame and MSG
(monosodium glutamate). Studies show that the chemical additives lead to weight
and disease issues.
So, there is absolutely nothing nutritional about fast
food. Fast food simply feeds hunger and craving.
Makanan Cepat
Saji yang Tidak Sehat
Makanan cepat saji saat ini dianggap sebagai kegiatan
makan yang biasa. Orang-orang tidak hanya makan makanan cepat saji pada
acara-acara khusus atau akhir pekan lagi. Hal tersebut berarti bahwa sepanjang
waktu mereka kebanyakan makan makanan cepat saji. Namun apakah makanan cepat
saji baik untuk kesehatan?
Makanan cepat saji memiliki popularitasnya di tahun
1940-an. Dalam beberapa tahun, operasi makanan cepat saji muncul di mana-mana.
Dengan kenaikan yang cepat di restoran cepat saji sejak 1940-an, anehnya itu
lah mulanya kenaikan obesitas dan kanker pada periode waktu yang sama.
Makanan cepat saji diproses secara cepat dengan beragam
aditif. Untuk memastikan makanan cepat saji murah, produk-produk makanan cepat
saji yang dibuat dengan bahan yang diproses dengan cepat untuk memberikan cita
rasa, konsistensi rasa, dan untuk meningkatkan rasa. Makanan cepat saji diubah
dari bentuk aslinya yang sehat.
Bukanlah kalori dalam makanan cepat saji yang merusak
kesehatan dan menyebabkan obesitas. melainkan bahan kimia tambahan seperti
aspartam dan MSG ( monosodium glutamat ). Studi menunjukkan bahwa bahan kimia
tambahan mengakibatkan masalah berat badan dan penyakit.
Jadi, sama sekali tidak ada gizi yang terkandung dalam
makanan cepat saji. Makanan cepat saji hanya memuaskan rasa lapar dan
kebutuhan.
Komentar
Posting Komentar